Wednesday, March 31, 2010

Cinta, Ada Batas dan Rambu-Rambunya


Pengalaman hidup, terutama dalam berumah-tangga, telah membuktikan bahwa keterbukaan yang berlebih-an antarsesama, terutama antarsuami-istri, merupakan sesuatu yang tidak terpuji. Apalagi bila terjadi benturan perasaan antara suami-istri. Ada anggapan bahwa antar-orang yang saling mencinta tidak akan terjadi saling mencela. Padahal, seorang suami atau istri pasti memiliki kepribadian tersendiri yang dibanggakan. Banyak perselisihan bermula dari perasaan bersalah bila melampaui batas-batas kesopanan. Tetapi, bila perasaan ini sudah hilang, maka perselisihan akan semakin keras menjurus kasar, sehingga untuk mengembalikan ke kondisi semula memperlukan waktu. Yang terbaik di antara mereka adalah yang memulai meredam kema-rahannya demi kemaslahatan masa depan keluarga. Hal ini dapat dilakukan dengan diam dan tidak memperturut- kan gejolak emosi serta mengalihkannya pada aktivitas lain, misalnya melakukan pekerjaan rumah, membaca Al-Qur'an, membaca buku-buku Sirah, atau berwudhu dan sholat.



Wahai muslimah, ketika engkau marah, jangan segera meninggalkan rumah, sebab hal itu pasti akan memperuncing masalah. Memang, banyak keluhan para istri yang disebabkan oleh sikap suaminya. Di antara-nya, suami kalau pulang sudah larut malam sementara anak-anaknya sudah terlelap tidur, padahal sepanjang malam ibunya telah menjanjikan bahwa ayahnya segera datang. Apalagi kalau suaminya semalaman begadang di nightclub, warung kopi, atau tempat-tempat lain. Hal ini pun diketahui oleh istrinya sehingga membuat hati dan perasaannya kesal, tetapi ia takut mengeluarkan kata-kata yang dapat merusak masa depan keluarga. Akhirnya, hidupnya semakin terasa kering dan beku. Hal ini diperparah ketika sang istri menyaksikan seba-gian tetangganya tidak seperti yang ia alami, suami mereka sudah berada di tengah-tengah keluarga sejak sore. Inilah sesungguhnya kebahagiaan yang didambakan seorang istri.



Barangkali ada sebagian istri yang termasuk type pertama, menahan amarah dengan menampakkan muka cemberut kepada suami. Sikapnya akan tetap seperti itu setiap kali melihat tingkah suaminya. Sementara suaminya tetap tidak melayani sikap seperti itu ketika pulang ke rumah. Inilah awal kedamaian. Betapa indahnya, bila sang istri menunda keluhan dan masalahnya sampai suami istirahat. Menatap dengan penuh senyum dan lapang dada dalam menghadapi kesedihan. Mengena-kan pakaian yang terbaik dan mempersiapkan anak- anaknya untuk menyambut ayahnya dengan melantun-kan nasyid, "Ayah telah datang... datang pukul enam... naik kendaraan... tidak jalan kaki... naik sepeda..." dan Iain-lain.



Seorang istri harus memahami tugasnya dengan baik, sebab ini adalah langkah awal untuk membenahi diri suami dan anak-anaknya. Ia juga harus menatap masa depan dengan penuh optimisme. Ini akan dapat mem-bantunya dalam mengemban beban dengan hati lapang dan jiwa yang tenang. Setiap suami-istri harus mengemban tanggung jawabnya masing-masing, tidak boleh merasa hanya punya hak tetapi tidak punya kewajiban.



Bila tampak kesalahan pada saudaramu

Maka ampunilah kesalahannya



Di antara rahmat Allah kepada para istri, menjadikan sebagian acara keluarga yang menyenangkan sebagai sarana untuk menghilangkan ketegangan dan menghapus pertengkaran. Seperti juga bila sering terjadi perteng-karan antara suami-istri kerana suatu sebab, kemudian Allah memberi cobaan sakit ringan kepada salah seorang di antara mereka. Maka pada saat itulah perasaan segera tergerak untuk menyelamatkan kondisi ini. Sehingga perasaan marah akan segera padam dalam waktu relatif singkat, sebelum tergoda oleh bisikan-bisikan lain dari setan.



Demikianlah, senantiasa dianjurkan untuk mengeta-hui risalah pernikahan agar tidak terjadi benturan-benturan perasaan.



Dipetik; Bagaimana menyentuh hati; 189



Wallahualam. ..

Tuesday, March 30, 2010

kenapa susah bangun subuh??



susahnya untuk bangun subuh...betolke???
tapi bagi pengamatan saya,sifirnya amat mudah...
segalanya bermula dengan NIAT...
tidak perlu jam loceng bergema sekalian alam tapi tuannya masih enak mengulam mimpi2 indah..
kadang2 jam loceng pun mengeluh,puas aku menjerit tuan aku tak bangun2 jugak...
tidak perlu juga mengharapkan rakan anda untuk mengejutkan anda kerana ia sekadar mengubah niat untuk tidur lebih lama...
tidakkah kita pernah terfikir sewaktu kita orientasi masa mula masuk universiti atau pun matrikulasi dahulu,pukul berapa kita bangun?sebelum siren berbunyi kita dah siap2 dah..awal pula kita bangun...
tetapi bila selesai sahaja orientasi kita berubah drastiknya yang mana subuh kita entah kemana...kadang kita malu dengan matahari sebab solat dhuha baca qunut...hhehe
adakah ini maknanya kita lebih gerunkan peraturan manusia berbanding peraturan Allah...
kita fikirkanlah...

APEX indah pada nama,buruk pada perlaksanaannya


suatu ketika dahulu,ia menjadi berita hangat apabila kementerian pendidikan akan mengadakan pemilihan bagi penganugerahan title APEX bagi mana2 universiti yang layak..universiti2 yang merasakan mereka layak saling bersaing antara satu sama lain bagi membuktikan kononnya mereka layak...diakui memang banyak kelebihan yang bakal diperolehi melalui penganugerahan ini terutamanya dari segi peruntukan yang besar serta kesukahatian memilih sendiri sesiapa yang layak dari seluruh Malaysia yang bakal digelar sebagai generasi APEX.
dan akhirnya aku sebagai penuntuT USM dengan rasa bangga dan terujanya melompat kegembiraan disaat nama USM terpilih dianugerahkan title APEX.
tapi hari demi hari tak penah dirasakan pun kelumit nikmatnya anugerah itu,adakah kerana ku bukanlah generasi APEX??
malah aku rasakan gelaran ini sekadar gelaran yang merampas kebebasan serta keselesaan sebagai penuntut USM..bukan ape yang aku pinta tapi cuma sediakan keselesaan serta kemudahan bukan sahaja dapi peralatan atau tenaga pengajanya tetapi sediakanlah kepada kami pelajar undergrauate penempatan dalam kampus..
cukuplah bilik berempat,kami tak mintak lebih,,sekadar tempat persinggahan malam...cukuplah...
DENGARLAH WAHAI PENGGERAK APEX,KAMI DAH TERASA KESULITANNYA...

hasad dengki adalah milik MELAYU

ada seorang sahabat yang amat menginginkan kejayaan,bukan apa dia baru sahaja gagal dalam ujian sebelum ni. memang ramai yang gagal tapi gagalnya dia kerana kesilapannya...malas ke kelas,tak baca buku,suka on9 dan banyak perkara yang tidak senonoh yang dia buat. tambah menyedihkan lagi,kawan2 sedikitpun tidak mahu jadikan dia sebagai sumber rujukan mungkin menganggap makhluk ni bodoh...malah pendapatnya sering disanggah,ada juga yang menerima pendapatnya tapi diletakkan sebagai pendapat "spare part"..aduyai,malangnya nasib sahabat ni...setelah lama ditindas,dipinggirkan dan seakan-akan kewujudannya tidak dirasai,akhirnya sahabat ini mulai sedar keterlanjurannya...bukan salah teman2nya untuk merendah-rendahkan martabatnya atau kemampuannya tp salah dirinya sendiri yang biarkan dirinya terus daam keadaan sebegitu..dia mula mengatur langkah mentransformasikan dirinya dengan matlamat "aku INGIN JADI YANG TERBAIK"..fuhhhh,memang tinggi angan2 sahabat ini,tapi apakah langkah seterusnya????kalau angan2 je tak dapat la sahabat oii!!!eh, sapa kate angan2 tu sia2,sebab segala2nya memerlukan angan2 sebagai initiator atau trigger...mampu ke J.P Dunlop cipta tayar kereta kalau dia tak berimaginasi atau Alaxander Graham Bell cipta telefon kalau dia tidak membayangkan bagaimana telefon itu nanti???
huh...sahabat ini berubah dengan begitu drastik..apakah langkah yang sedang diusahakan?adakah sahabat ini ingin mencipta satelit yang mampu membaca fikiran doktor2 yang menggubal soalan atau pun cermin mata masa hadapan yang mampu memaparkan jawapan peperiksaan?
hahaha...exam pun fail nak cipta benda pelik2,itu baru namanya angan2 mat jenin..
mudah je kira2 sahabat ni,apa dia??
"STUDY DI PERPUSTAKAN"
punyalah sahabat ni pulun study,sampai bilik pun dah jarang nak jejak kaki..mungkin jadi tempat persinggahan tidur je kot. alhamdulillah,hari ke hari dapat dirasakan perubahan dari segi imput otak sahabat ni,rasa semakin dipenuhi..ecehh...
masa berlalu hampir 15 hari,sahabat ini mulai yakin pada dirinya sendiri..mana tidaknya,semua soalan yang doktor ajukan kebanyakannya mampu dijawab..soalan feedback and asseement..
tetapi yang menyedihkan adalah masalahnya masih belm selesai..teman2nya dilihat semakin ingin menjauhi dirinya,perubahannya seakan tidak disenangi..menjenguk ke bilik pun jarang,pendapatnya masih dipandang sepi..dia semakin tersisih,dan akhirnya membuat keputusan untuk menyisihkan diri...
sahabat ini terfikir..bila dia lemah orang tidak peduli dan bila dia bangkit membaiki kelemahannya orang masih tidak mempedulikannya..huh,baru sahabat tersedar yang dia berbangsa melayu..melayu tak suka orang lebih tinggi daripdanya,yang lebih lemah mereka menunjukkan rasa kasihan tetapi hakikatnya terbit rasa megah yang mereka lebih baik dari melayu yang lemah ni..
melayu,sahabat ini sedih menjadi melayu..memang sesuai la dengan namanya melayu akn terus me la yu..terus melihat bangsa sendiri meLAYU...entah la,bila melayu ni nak bela la melayu ni nak berubah...tetapi aku pun MELAYU...HEHE

hari ini aku mula menulis...